Senin, 05 Juli 2010

Bentrok di Alor, Satu Warga Tewas

SENIN, 05 JUL 2010
Antara Alor Kecil dan Dulolong

KALABAHI, Timex - Warga kota Kalabahi digegerkan dengan peristiwa pertikaian dua desa yakni Alor Kecil dan Dulolong Kecamatan Alor Barat Laut. Pertikaian terjadi sejak, Jumad (2/7) berlanjut hingga, Minggu (4/7). 

Dalam pertikaian itu, Muhammad Samsul (17) siswa kelas 2 MAN Kalabahi, warga Alor Kecil tewas terkena panah saat melakukan penyerangan ke wilayah Dulolong, sekira pukul 09.00 Wita, Minggu (4/7).

Muhammad terkena panah di wajah. Muhammad saat itu sempat dibawa ke unit gawat darurat (UGD) RSUD Kalabahi untuk mendapat perawatan medis, namun Muhammad meninggal dalam perjalanan menuju RSUD. Sekira pukul 14.00 Wita, Muhammad sudah tidak bernyawa lagi. 
Aparat Polres Alor turun mengamankan kondisi kedua kampung dibawah pimpinan Kabag OPS, AKP Giarto dan Kasatreskrim, Iptu Anthonius Mengga. Walau sudah ada aparat Polres Alor di lokasi kejadian, namun situasi masih tetap tegang. Warga dua wilayah masih tetap berjaga-jaga.

Kapolsek Alor Barat Laut, Aipda Onan Ndolu kepada Timor Express di Dulolong mengatakan, saat itu Muhammad bersama sekira 46 orang lainnya dari Alor Kecil menuju Dulonlong. Tiba di Folboa, persis di Papajahi mendapat perlawanan dari warga Dululong. Padahal, menurut Kapolsek, persoalan yang terjadi sementara dalam proses perdamain dan kedua kepala desa dan tokoh masyarakat sepakat untuk berdamai.

Dikatakan, aparat kepolisian malam itu turun langsung di dua lokasi untuk mengamankan bentrokan dan sempat teredam. Namun, puncak kejadiannya kembali terjadi, Minggu (4/7) pagi tiba-tiba sekelompok pemuda dari Alor Kecil melakukan penyerangan. Akhirnya terjadi korban jiwa.

Terpisah, Wakil Bupati Alor, Jusran M Tahir mengatakan, sesuai informasi yang diperoleh, kejadian itu bermula dari rentetan kecelakaan dan sejumlah persoalan lainnya. “Karena itu, untuk masalah ini kita minta kedua orangtua kampung agar bisa kondisikan secara damai,” pintanya.

Dikatakan, terkait persoalan yang terjadi, pihak kepolisian sudah punya data untuk menangkap para pelaku bentrokan. “Tetapi yang kita lakukan sekarang ini yakni pendekatan kedua orangtua baik yang ada di Alor Kecil maupun yang ada di Dulolong,” katanya.

Terkait kasus tersebut, Bupati Alor, Simeon Th Pally melakukan rapat Muspida dan pertemuan dua kepala desa serta tokoh masyarakat dua Kampung di rumah jabatan bupati Alor.
Pada kesempatan itu, Bupati Simeon mengatakan, kedua kepala desa dan tokoh masyarakat harus bertanggungjawab mengamankan situasi karena tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan.

Dikatakan, dua kampong itu adalah kakak beradik. Karena itu, persoalan yang terjadi harus diamankan karena jalan yang ada merupakan kepentingan umum dan tidak boleh dihambat. Jika kedua warga menghambat, maka atas dasar itu pemerintah mengambil langkah pengamanan. Kepada kedua kepala desa Alor Kecil dan Dulolong agar bisa mengamankan warganya. “Jika kedua kepala desa gagal dalam mengamankan kondisi ini, maka jelasnya bupati yang gagal,” ujar Simeon.

Dihadapan kedua tokoh masyarakat, Simoen meminta, jika tidak ada kesadaran dari masyarakat, maka pemerintah akan mengambil secara tegas demi kepentingan umum yakni langkah darurat. Usai pertemuan, kepala Desa Alor Kecil, Jasing Arkiang dan kepala Desa Dulolong, Darwin Duru menandatangani surat pernyataan pengamanan dihadapan bupati, ketua DPRD dan Muspida Kabupaten Alor.

Simeon juga meminta kepada kedua warga yang ada agar persoalan yang terjadi tidak boleh dilakukan hingga anak cucu, karena telah melanggar janji lelulur. 
Kapolres Alor, AKBP Andi Harsito mengatakan, persoalan yang terjadi terhadap orang per orang tidak boleh libatkan keluarga. Tetapi kalau terjadi atas diri sesorang, maka lebih baik laporkan ke pihak kepolisian.

Kepada kedua kepala desa dan tokoh masyarakat, Kapolres meminta agar jangan sembunyikan pelaku, tapi menginformasikan ke pihaknya atau mengantar ke Polres untuk penegakan hukum. Sehingga, tidak mengganggu masyarakat sekitar. 

“Persoalan sebesar apapun jika dikomunikasikan, maka bisa selesai. Tapi kalau persoalan kecil tanpa ada koordinasi, maka akan bertambah besar seperti terjadi korban saat ini,” ujar Kapolres. Usai rapat sekira pukul 17.30 Wita, korban Muhammad diantar langsung bupati dan rombongan ke Alor Kecil mengunakan jalan darat melewati Dulolong ke Alor Kecil untuk dimakamkan. Semua biaya pemakaman di tanggung pemerintah Kabupaten Alor. (kr6)