Rabu, 30 Juni 2010

Warga Bolok Tidak Dilayani Air

KAMIS, 1 JULI 2010


KUPANG, POS KUPANG.Com -- Sejak pertengahan Juni 2010, warga Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat tidak dilayani air bersih oleh PDAM Kabupaten Kupang karena belum adanya kesepakatan harga air yang dijual per mobil tangki. 

Hal ini diungkapkan tokoh masyarakat Bolok, Yeskial Tabun dan Kornelis Susan saat ditemui di DPRD Kabupaten Kupang, Rabu (30/6/2010). Keduanya melaporkan masalah yang dialami warga Desa Bolok kepada dewan.

Tabun menjelaskan, pada Selasa (28/6/2010) bertempat di kantor Desa Bolok, dilaksanakan rapat warga dengan pihak PDAM membicarakan harga air mobil tangki. Warga menginginkan harga air Rp 20.000,00/tangki dan Rp 3.000,00/drum. Sementara pihak PDAM menghendaki harga air Rp 40.000,00/tangki dan Rp 5.000,00/drum.

Menurut Tabun, masyarakat menentukan harga air demikian karena selama ini masyarakat kesulitan mendapat air bersih. "Banyak pipa yang terpasang tetapi anehnya semua pipa-pipa itu tidak dialiri air. Dampak lanjutnya, 19 buah fiber penampung air yang ada di halaman rumah-rumah warga mubazir karena tidak pernah terisi air. Kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Masyarakat sudah jenuh. Masyarakat merasa terus dibodohi," kata Tabun.

Dikatakannya, di Bolok ada sebuah sumur bor. Ironisnya, air dari sumur bor itu tidak pernah dialirkan ke pipa-pipa yang  sudah terpasang lama di depan rumah warga.
 
"Air di sumur bor itu hanya melayani tangki air, kapal Feri dan dialirkan ke pipa untuk melayani kebutuhan air sebagian masyarakat Alak. Sementara masyarakat Desa Bolok sendiri untuk mendapat air bersih harus membeli dari tangki air," katanya. 

Pelaksana tugas (Plt) Direktur PDAM Kabupaten Kupang, Ir. Joao Maryono, saat ditemui di kantor Bupati Kupang mengatakan, PDAM Kupang akan terus memberikan pelayanan air bersih kepada warga.

Maryono mengakui, masih ada salah pesepsi masyarakat. Mereka berasumsi bahwa sumur bor dan pipa-pipa yang ada itu dikerjakan karena adanya dana bantuan masyarakat sekitar Rp 400 juta. "Hal ini yang masih harus disosialisasikan ke masyarakat," katanya. (den)