Rabu, 30 Juni 2010

Tangisan Mereka Ditinggal

RABU, 30 JUNI 2010
Dominggus Maweni



Saling Sayang


"SAAT kamu lahir, saya gendong satu di tangan kiri, satu di tangan kanan. Saya gembira, semua keluarga gembira, karena kamu anak kembar. Tapi sekarang kamu dua pergi sama-sama dengan cara yang  sama. Kamu dua basayang. Selama ini kamu dua biasa angkat air untuk saya mandi. Kalau air su (sudah, Red) siap, kamu panggil  saya, 'Bos mandi su, air su ada'". 


Demikian Dominggus meratapi jasad kedua anak kembarnya, Ira Maweni dan Irma Maweni (17). Ratapan istrinya, Ny. Sarlota Maweni juga menyayat hati. "Sebelum pergi (piknik, Red), kamu dua bangun pagi- pagi. Kamu dua masak sama-sama untuk bapa, mama,  kakak  dan adik. Kamu anak baik. Mama sayang  kamu dua. Sekarang kamu dua sudah pergi sama-sama". (den)



Simson Kase


Siapa yang Tanggung Jawab?

KALAU pemerintah tidak tau urus, tutup saja lokasi wisata pantai Tablolong itu. Di sana tidak ada fasilitas pendukung. Siapa yang bertanggung jawab jika terjadi kecelakaan? Siapa yang tanggung jawab terhadap enam anak kami yang mati di sana? Tulis pernyataan saya ini, wartawan. Biar pemerintah baca. Selama ini pemerintah ada perhatian atau tidak terjadap lokasi wisata itu? (Simson Kase adalah ayah dari Hendrik Kase yang tewas tenggelam).  (den)




Agustinus Nepa (korban selamat)


Semua Panik


PERAHU sudah miring. Berat sebelah. Tadinya kami duduk dalam perahu saling berhadapan. Ada juga yang saling membelakangi. Saat itu perahu mau kembali ke  pantai. Namun ketika belok, perahu miring ke kiri dan terbalik. Semua kami terbuang ke dalam laut. Saya juga.  

Kami semua tidak tahu berenang. Saya tidak sempat lihat kondisi teman-teman karena saat itu dalam keadaan panik. Beberapa saat berada dalam laut, tangan saya  memegang badan perahu. Setelah pegang, tangan saya yang satu sempat tarik salah satu anak. Saya bertahan dan sekitar 20 menit datang dua sampan  nelayan membantu kami. Kebanyakan teman- teman dalam keadaan tidak sadar.(den)