Sabtu, 05 Juni 2010

Terpuruknya Hasil UN SMA/SMK

Rabu, 28 Apr 2010
Gubernur Belum Tahu Penyebab
KEFA,Timex--Gubernur Nusa Tenggara Timur, Frans Lebu Raya mengakui persentase kelulusan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK sebesar 47,92 persen mengalami penurunan 21 persen dari persentase kelulusan tahun lalu sebesar 66 persen.

"Kemerosotan persentase kelulusan UN tingkat SMA/SMK tahun ini di NTT merupakan realita yang harus diterima sebagai refleksi untuk diperbaiki dalam melaksanakan UN tahun depan," kata Gubernur NTT, Frans Lebu Raya di Kefa usai membuka Temu Konsultasi Pimpinan Kearsipan Tingkat kabupaten/kota se-NTT di Kefamenanu, Selasa (26/4) kemarin.


Namun Frans Lebu Raya berjanji akan membangun kerjasama dengan perguruan tinggi untuk menyelidiki penyebab rendahnya persentase kelulusan UN tingkat SMA/SMK tahun ini.

"Kita tidak bisa sepihak atau tanpa data yang cukup untuk memberi vonis bahwa yang salah adalah guru atau sekolah atau anak atapun orangtua siswa," bebernya.

Saat ini jelas dia, yang diperlukan adalah menggandeng perguruan tinggi untuk mencari tahu dimana letak kesalahanya sehingga persentase kelulusan UN tahun ini di NTT sampai merosot.

Ia menambahkan hasil kajian ilmiah tentang penyebab rendahnya persentase kelulusan yang direkomendasikan perguruan tinggi nantinya dijadikan pedoman bagi pemerintah provinsi dalam mengambil langkah strategis memperbaiki tingkat kelulusan UN SMA/SMK.

Kepada peserta UN SMA/SMK yang belum dinyatakan lulus, Frans Lebu Raya meminta agar tetap tegar dan mempersiapkan diri lebih baik untuk menghadapi ujian ulang atau ujian paket C. "Jadi saya himbau anak-anak NTT yang belum lulus UN supaya jangan patah semangat tapi mari terus berjuang lebih keras lagi," tegasnya.


Sebelumnya, hasil buruk UN tingkat SMA/SMK di Provinsi NTT mengundang kritik pedas anggota DPRD NTT. Senin (26/4) sekira pukul 09.00 Wita, Komisi D DPRD NTT menggelar rapat mendadak terkait hasil UN yang baru saja diumumkan melalui media massa.


Tak hanya intern Komisi D, Kepala Dinas PPO NTT Thobias Ully pun dipanggil, namun hanya diwakili Sekretaris, Klemens Meba. Usai rapat tertutup itu, anggota Komisi D, Jimmy Sianto, kepada wartawan mengatakan, hasil buruk UN Provinsi NTT menguak fakta kalau pemerintah gagal menjalankan program pendidikan. Oleh karena itu, langkah yang harus diambil adalah menggelar evaluasi untuk dicari tahu kelemahannya. "Hasil ini menandakan bahwa pemerintah gagal jalankan program pendidikan, sehingga kita menjadi terpuruk. Pemerintah harus bertanggungjawab, khususnya Kepala Dinas PPO yang secara teknis menjalankan program pendidikan," tandas Jimmy kemarin.


Dia juga mengatakan, dalam rapat tersebut Komisi D meminta pemerintah jangan berharap pada ujian ulang yang akan digelar 10 Mei 2010 mendatang. "Jangan berharap ujian ulang. Itu tidak menjadi ukuran lagi, karena yang dilihat adalah hasil hari ini. Ujian ulang tidak menjamin persentase (kelulusan, Red) kita meningkat, atau jangan sampai merosot lagi," tambahnya.


Jimmy juga mengkritisi ujian ulang yang akan dilakukan nanti. Menurutnya, ujian tersebut tidak dijamin memperbaiki hasil yang sudah ada, karena masa persiapan sudah dekat, apalagi kondisi psikologis siswa sudah terganggu. (ogi)