Jumat, 18 Juni 2010

RSUD Larantuka keurangan Tenaga Medis

Jumat, 18 Jun 2010
Pelayanan Dinilai Buruk
LARANTUKA, Timex-Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Larantuka dikeluhkan pasien. Pelayanan yang tidak maksimal diakibatkan oleh kurangnya tenaga kesehatan terlebih dokter hhli. Untuk mengatasi masalah ini, beberapa tenaga ahli dari RS Wahidin siap berpraktek di RS Larantuka.

Kualitas pelayanan RSUD Larantuka yang buruk banyak dikeluhkan oleh pasien dan masyarakat. Hal ini dibenarkan Direktur RSUD Larantuka, Yoseph Kopong Daten. Menurutnya, keluhan dari masyarakat tersebut diakibatkan RSUD Larantuka hingga saat ini masih mengalami kekurangan tenaga medis. Karena itu pelayanan yang diberikan oleh pihak RSUD dirasakan masih belum maksimal.

"Kita sudah menggerakan segala potensi untuk meberikan pelayanan terbaik, secara kualitas kita siap untuk itu tetapi secara kuantitas kita masih sangat jauh tertinggal. Tenaga kita di lapangan sangat sedikit jika dibandingkan dengan banyaknya pasien yang membutuhkan pelayanan medis," ungkap Yoseph.

Ia menyebut, kekurangan tenaga medis menyebabkan pihaknya menggunakan standar pelayanan minimum. Tidak berimbangnya jumlah pasien dan ketersediaan tenaga medis menyebabkan beban kerja para petugas medis menjadi sangat tinggi. Karena itu, menurutnya tidak mengherankan jika banyak masyarakat yang beranggapan pelayanan RSUD Larantuka buruk.

Standar pelayanan yang dipakai di RSUD Larantuka saat ini adalah standar minimum. Contohnya sistem untuk ruang rawat inap kita pakai adalah 4:2:2 artinya untuk tugas pelayanan pagi empat orang, siang dan malam masing-masing dua orang. "Dengan jumlah yang sangat sedikit ini sangat tidak mungkin pelayanannya menjadi maksimal," ujarnya. Cara seperti ini, katanya, mau tidak mau kita gunakan karena memang kita kekurangan tenaga, sementara itu rumah sakit ini adalah satu-satunya di Flotim.

Sementara itu, terkait dengan tenaga dokter ahli di RSUD Larantuka, Yoseph juga mengakui bahwa RSUD Larantuka masih kekurangan tenaga ahli. Karena itu, pihaknya bersama pemerintah daerah telah berupaya untuk mendatangkan tenaga ahli untuk memberi pelayanan di RSUD Larantuka. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan mencari sister hospital atau RS lain yang menjadi bapak asuh.

Saat ini, kata Yoseph, RSUD Larantuka sudah memiliki satu RS untuk menjadi bapak asuh yakni RS Wahidin Makassar. Sebagai bapak asuh, katanya, RS Wahidin akan menyiapkan tenaga dokter ahlinya untuk bekerja di RS Larantuka. Pemerintah di dua daerah tersebut sudah menandatangani MOU.

"Dalam waktu dekat mereka akan visitasi setelah itu akan bekerja di sini. Tenaga ahli yang akan kita peroleh adalah ahli kebidanan, spesialis anak, tenaga analis tranfusi, spesialis anastesy dan perawat NICU yang tugasnya melakukan perawatan intensif bayi yang baru lahir," katanya. (krf2)