Jumat, 25 Juni 2010
ENDE, POS KUPANG.Com --Pantai Ende, terutama di sekitar kompleks Pasar Mbongawani hingga ujung dermaga di Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende, jorok dipenuhi sampah. Sampah berserakan di sepanjang pantai ini.
Pantuan Flores Star, Kamis (24/6/2010) sampah itu berasal dari Pasar Mbongwani dan dari rumah warga di sekitar pasar. Sampah aneka kertas, plastik berbagai ukuran, botol dan kaleng bekas minuman, daun dan batang kayu tersebar di sepanjang pantai. Sampah itu ada yang telah dibakar, dan ada yang dibiarkan bercampur pasir dan air yang mengalir dari got.
Aroma tidak sedap tercium ketika orang berjalan di tepi pantai. Bau menusuk hidung sangat terasa ketika berjalan di bibir pantai persis di belakang Pasar Mbongawani. Bila air pasang, sampah yang berada di bibir pantai terbawa air laut ke permukaan laut. Sampah pun menggenangi air laut di tepi pantai.
Selain di pinggir pantai sampah juga tampak bertebaran di di sekitar kompleks Pasar Mbongawani. Dibiarkan menumpuk dan berserakan di areal pasar. Sejumlah pengunjung Pasar Mbongawani yang dimintai komentarnya mengatakan prihatin dengan kondisi tersebut.
"Semestinya kawasan pantai harus bebas sampah. Bibir pantai harus bersih. Pantai menjadi tempat rekreasi, tempat orang menikmati panorama laut sore hari. Di Ende orang malas ke pantai karena sampah dibiarkan berserakan. Pantai di Ende sangat jorok," kata Martha Elizabeth Nela salah seorang warga Ende yang ditemui Flores Star di Pasar Mbongawani-Ende.
Menurut Nela, sampah yang ada di pinggir Pantai Ende sudah lama terjadi. Tumpahan sampah itu kiriman dari Pasar Mbongawani baik yang dibuang secara sengaja oleh pedagang ataupun memang terbawa air.
Dia berharap masyarakat memiliki kesadaran membuang sampah di tempat yang telah tersedia dan bukan membuang sampah di pantai atau pasar. "Sampah menjadi tanggungjawab bersama bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah," ujarnya. (rom)
Pantuan Flores Star, Kamis (24/6/2010) sampah itu berasal dari Pasar Mbongwani dan dari rumah warga di sekitar pasar. Sampah aneka kertas, plastik berbagai ukuran, botol dan kaleng bekas minuman, daun dan batang kayu tersebar di sepanjang pantai. Sampah itu ada yang telah dibakar, dan ada yang dibiarkan bercampur pasir dan air yang mengalir dari got.
Aroma tidak sedap tercium ketika orang berjalan di tepi pantai. Bau menusuk hidung sangat terasa ketika berjalan di bibir pantai persis di belakang Pasar Mbongawani. Bila air pasang, sampah yang berada di bibir pantai terbawa air laut ke permukaan laut. Sampah pun menggenangi air laut di tepi pantai.
Selain di pinggir pantai sampah juga tampak bertebaran di di sekitar kompleks Pasar Mbongawani. Dibiarkan menumpuk dan berserakan di areal pasar. Sejumlah pengunjung Pasar Mbongawani yang dimintai komentarnya mengatakan prihatin dengan kondisi tersebut.
"Semestinya kawasan pantai harus bebas sampah. Bibir pantai harus bersih. Pantai menjadi tempat rekreasi, tempat orang menikmati panorama laut sore hari. Di Ende orang malas ke pantai karena sampah dibiarkan berserakan. Pantai di Ende sangat jorok," kata Martha Elizabeth Nela salah seorang warga Ende yang ditemui Flores Star di Pasar Mbongawani-Ende.
Menurut Nela, sampah yang ada di pinggir Pantai Ende sudah lama terjadi. Tumpahan sampah itu kiriman dari Pasar Mbongawani baik yang dibuang secara sengaja oleh pedagang ataupun memang terbawa air.
Dia berharap masyarakat memiliki kesadaran membuang sampah di tempat yang telah tersedia dan bukan membuang sampah di pantai atau pasar. "Sampah menjadi tanggungjawab bersama bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah," ujarnya. (rom)