Minggu, 27 Juni 2010

Masyarakat Tagih Janji Pemerintah

Sabtu, 26 Jun 2010
Sabu Dilayani Kapal Pelni
KUPANG,Timex-Masyarakat Kabupaten Sabu Raijua menagih janji Pemerintah Provinsi dan Pemkab Sabu Raijua, bahwa Sabu-Raijua akan dilayani oleh Kapal Pelni. Pasalnya, hingga kini janji tersebut, belum terealisasi, padahal pemerintah Provinsi melalui Kepala Dinas Perhubungan, Gulam Husein dan Penjabat Bupati Sabu Raijua, Thobias Uly, telah menjanjikan kepada masyarakat Sabu, bahwa tanggal 26 Mei kapal Pelni sudah melayani Rute Sabu.

Demikian disampaikan Paulus Buly dan Mesak Rihi kepada Timor Expres di kupang (25/6) kemarin. Paulus mengatakan bahwa saat ini pelayaran kupang Sabu dan sebaliknya, sudah mandek akibat cuaca yang tidak mengijinkan untuk pelayaran jenis Fery. Hal ini merugikan orang Sabu, karena pada masa sekarang ada banyak anak sekolah yang ingin lanjutkan pendidikanya di Kupang.

"Kami mau tagih apa yang dikatakan kadis perhubungan NTT, waktu dia turun ke Sabu, saat peresmian penerbangan Buana airlines. Dia janji kalau tanggal 26 Mei, ada kapal Pelni yang akan melayani sabu, tapi hingga sekarang itu hanya tinggal janji. Hal itu juga dijanjikan oleh penjabat bupati beberapa waktu lalu, dimana mereka bilang kapal Awu masih naik dok, sehingga belum bisa melayani Sabu, kenyataannya sekarang Awu sudah jalan tapi tidak ke Sabu. Padahal kita punya anak anak banyak yang mau melanjutkan sekolah di kupang dan ini merugikan kita di Sabu, kalau memang mereka tidak sanggup ya jangan berjani," ujar Paulus kesal.

Paulus juga mengatakan, musim angin timur dan gelombang laut yang tinggi, mengakibatkan tidak berlayarnya kapal fery ke Sabu Raijua, sementara sarana transportasi menuju Kupang, hanya menggunakan kapal laut. Untuk itu dia mengharapkan agar pemerintah segera berusaha agar pelayaran Sabu-Kupang, bisa terlayani menggunakan kapal Pelni jika kapal fery tidak memungkinkan untuk berlayar.

" Kita kan hanya bisa pakai kapal laut, tidak bisa pake pesawat, jadi kalau mau tunggu angin timur berhenti, berarti orang Sabu tidak bisa datang Kupang dan sebaliknya dalam tempo yang lama. Itu artinya roda pembangunan juga tidak jalan dengan baik, karena ketergantungan Sabu terhadap semua aspek masih tinggi di kupang. Sehingga kalau bisa pemerintah berusaha agar kapal Pelni bisa segera berlayar ke Sabu, itu harapan kami," Tutur paulus.

Sementara Mesak Rihi mengatakan, kapal Pelni yang dijanjikan oleh pemerintah kepada masyarakat, sangat diharapkan ketika cuaca tidak bersahabat. Sebab selain harga tiket pesawat yang mahal dan sulit untuk mendapatkan tiket, transportasi yang ideal bagi orang Sabu memang kapal laut.

"Kita kan kalau datang kupang, biasa bawa barang begitu juga kalau kita pulang ke sabu kita pasti bawa barang untuk kebutuhan kita, sehingga memang sarana yang pas buat kita ya kapal laut, bukan pesawat. Jadi kalau ini tidak diperhatikan mati kita di Sabu," Pungkas Mesak (kr9)