Senin, 14 Juni 2010
ATAMBUA, PK---Jalan propinsi jurusan Halilulik-Betun saat ini rusak berat. Belum ada upaya perbaikan oleh Pemerintah Propinsi NTT. Ruas jalan di kawasan Hutan Wemer belum lama ini nyaris makan korban karena sebagian titik mengalami longsor. DPRD Belu berharap pemprop bisa mengambil langkah sebelum ada korban jiwa di titik jalan ini.
Hal ini diutarakan anggota DPRD Belu, Marius Bhoko, dan Wakil Ketua DPRD Belu, Magdalena Tiwu Samara, kepada Pos Kupang secara terpisah di Atambua, Jumat (11/6/2010). Marius menjelaskan, saat kunjungan kerja ke utara maupun selatan Belu, sebagian besar jalan propinsi kondisinya rusak berat. Beberapa titik rawan kecelakaan, terutama di kawasan Hutan Wemer, dimana tebing jalan sebagian longsor. Apabila tidak ditangani segera maka jalur ini bakal putus.
"Beberapa mobil melintas di kawasan Hutan Wemer nyaris makan korban. Selain jalannya sempit, juga ruas jalan separuh terkikis banjir. Ada mobil tergelincir nyaris masuk jurang, untung terhalang pohon. Pemerintah propinsi melalui Dinas PU NTT secepatnya mengatasi jalur ini sehingga tidak ada korban jiwa," kata Marius.
Tiwu Samara mengatakan, dalam rapat internal dengan Komisi C, anggota Dewan yang ditugaskan memantau proyek jalan propinsi maupun kabupaten menemukan banyak ruas jalan rusak. Ruas paling banyak rusak, yakni jalan propinsi di selatan maupun utara Belu. Kondisi ini ikut menghambat akses perekonomian warga dari daerah sentra produksi ke Atambua maupun ke Kupang.
Sementara Magdalena Tiwu minta Pemprop NTT tidak menelantarkan jalan yang ada. "Kita usulkan pemprop melalui Dinas PU NTT supaya jalan propinsi di Belu bisa diperhatikan di tahun 2010 ini. Kasihan masyarakat dari utara maupun selatan yang mau jual hasil pertanian dan perkebunan tapi jalan rusak. Jalan rusak juga membuat pemilik kendaraan tidak mau mengoperasikan kendaraannya karena risiko kerusakan sangat besar.
Sebagai pimpinan DPRD Belu, saya harapkan Dinas PU NTT menganggarkan sebagian dana agar jalan propinsi di Belu bisa tertangani. Saya lihat jalan di Hutan Wemer kondisinya rusak berat. Ada tiga kendaraan hampir terjungkal ke jurang karena ada longsoran. Untung tertahan dahan pohon nangka dan kelapa," ujar Magdalena.(yon)
Hal ini diutarakan anggota DPRD Belu, Marius Bhoko, dan Wakil Ketua DPRD Belu, Magdalena Tiwu Samara, kepada Pos Kupang secara terpisah di Atambua, Jumat (11/6/2010). Marius menjelaskan, saat kunjungan kerja ke utara maupun selatan Belu, sebagian besar jalan propinsi kondisinya rusak berat. Beberapa titik rawan kecelakaan, terutama di kawasan Hutan Wemer, dimana tebing jalan sebagian longsor. Apabila tidak ditangani segera maka jalur ini bakal putus.
"Beberapa mobil melintas di kawasan Hutan Wemer nyaris makan korban. Selain jalannya sempit, juga ruas jalan separuh terkikis banjir. Ada mobil tergelincir nyaris masuk jurang, untung terhalang pohon. Pemerintah propinsi melalui Dinas PU NTT secepatnya mengatasi jalur ini sehingga tidak ada korban jiwa," kata Marius.
Tiwu Samara mengatakan, dalam rapat internal dengan Komisi C, anggota Dewan yang ditugaskan memantau proyek jalan propinsi maupun kabupaten menemukan banyak ruas jalan rusak. Ruas paling banyak rusak, yakni jalan propinsi di selatan maupun utara Belu. Kondisi ini ikut menghambat akses perekonomian warga dari daerah sentra produksi ke Atambua maupun ke Kupang.
Sementara Magdalena Tiwu minta Pemprop NTT tidak menelantarkan jalan yang ada. "Kita usulkan pemprop melalui Dinas PU NTT supaya jalan propinsi di Belu bisa diperhatikan di tahun 2010 ini. Kasihan masyarakat dari utara maupun selatan yang mau jual hasil pertanian dan perkebunan tapi jalan rusak. Jalan rusak juga membuat pemilik kendaraan tidak mau mengoperasikan kendaraannya karena risiko kerusakan sangat besar.
Sebagai pimpinan DPRD Belu, saya harapkan Dinas PU NTT menganggarkan sebagian dana agar jalan propinsi di Belu bisa tertangani. Saya lihat jalan di Hutan Wemer kondisinya rusak berat. Ada tiga kendaraan hampir terjungkal ke jurang karena ada longsoran. Untung tertahan dahan pohon nangka dan kelapa," ujar Magdalena.(yon)