Minggu, 20 Juni 2010

Di Alor, Balita Gizi Buruk Meninggal

Senin, 21 Juni 2010 
KALABAHI, POS KUPANG.Com -- Burhan Bere (1 tahun lebih), balita gizi buruk dengan kategori marasmus dan kwashiorkor meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kalabahi, Jumat (18/6/2010) dini hari. Bere sempat menjalani perawatan beberapa hari di rumah sakit.

Kepala Perawatan Bangsal Anak RSUD Kalabahi, Yosafat Laka, yang dikonfirmasi Pos Kupang di RSUD Kalabahi, Sabtu (19/6/2010) petang, membenarkan kejadian itu. Laka mengatakan, ketika dibawa ke rumah sakit, bocah naas itu sudah dalam keadaan gawat. "Anak tersebut sudah dikategorikan marasmus dan kwashiorkor. Badannya kurus dan perutnya buncit," ungkap Laka.

Laka mengatakan, petugas medis telah memberikan pertolongan maksimal sejak balita itu diantar oleh orangtuanya ke rumah sakit. "Untuk lebih jelasnya bisa tanya kepada dokter anak mengenai kondisi pasien itu saat dirawat beberapa hari sebelum meninggal," kata Laka.

Ditanya soal pasien gizi buruk yang lain, Laka mengatakan, ada dua balita laki-laki, yakni Christian Kafelfui (6 bulan) dan Egi (1 tahun lebih). Menurut Laka, kedua bocah ini kondisinya lebih baik dan sudah dibawa pulang ke rumah masing-masing. "Kedua anak ini tinggal diperhatikan atau diurus secara baik oleh orangtua di rumah. Beri makanan yang ada nilai gizinya," harap Laka.

Lodia Kafelfui, ibu dari Christian Kafelfui, ditemui Pos Kupang di Sal Anak mengatakan, Christian dirawat di RSUD Kalabahi setelah mendapat rujukan dari Puskesmas Mebung di Kecamatan Alor Tengah Utara (ATU).

Lodia mengatakan, Christian menderita gizi buruk dua bulan setelah lahir. Pasalnya, kata Lodia, sejak lahir Christian tidak pernah menerima Air Susu Ibu (ASI) eksklusif. "Christian hanya makan bubur saring. Sedangkan air susu tidak pernah diberikan karena air susu saya kering," kata  Lodia.

Lodia mengaku tidak tahu mengapa sehingga air susunya kering.  Padahal saat hamil, setiap hari dia mengonsumsi makanan dengan lauk yang cukup dan  sayuran. Dia juga rajin ke posyandu membawa Christian untuk ditimbang dan mendapat penyuluhan mengenai upaya mengatasi gizi buruk anak.

"Apa yang kita dapat di posyandu, kita berusaha masak makanan dengan yang ada kandungan gizinya, tetapi tetap gairah makan Christian begitu saja," kata Lodia yang berasal dari Takalelang, Desa Lembur Barat, Kecamatan ATU.

Setelah dirawat di RSUD Kalabahi, kata Lodia, berat badan Christian naik beberapa gram menjadi 3, 6 kg. "Petugas medis sudah izinkan kita pulang. Petugas pesan, nanti selalu bawa Christian ke rumah sakit untuk kontrol perkembangan berat badan dan kesehatannya," tandas Lodia yang sehari-hari bekerja sebagai ibu rumah tangga dan membantu suaminya yang berprofesi sebagai petani.

Data yang diperoleh Pos Kupang, kasus meninggalnya balita gizi buruk yang terjadi, Jumat (18/6/2010) dini hari, merupakan kasus pertama balita gizi buruk yang meninggal di Kabupaten Alor dalam tahun 2010 ini. (oma)