Rabu, 23 Juni 2010

Buntut Tingginya Gelombang Laut

Sabtu, 19 Jun 2010
Harga Ikan Kering Melambung Tinggi

KUPANG, Timex- Kondisi laut di perairan NTT yang kurang bersahabat saat ini, berimbas pada harga ikan di pasaran. Kurangnya pasokan ikan segar, membuat pedagang harus memutar otak. Selain ikan segar, kondisi ini juga berpengaruh pada harga ikan kering yang dipatok naik, per awal Juni lalu. Hal ini diakui salah satu penjual ikan kering, Kalla, yang ditemui Timor Express, sore kemarin, di Jalan Timor Raya, Oesapa Kupang. Kepada Koran ini, Kalla mengaku, kenaikan harga ikan kering merupakan hal yang biasa pada bulan Juni hingga September. Namun Kalla menguraikan, kenaikan harga ikan kering masih dalam batas kewajaran. "Memang harganya naik, tapi sedikit saja, sekira Rp 5.000 per kilo. Tapi ini juga tergantung dari pemasok ikan kering. Karena kita tidak menaikan harga, kalau mereka juga tidak naik," jelas Kalla yang mengaku telah menjual ikan kering sejak tiga tahun lalu itu.

Menurut dia, kenaikan harga ikan kering di daerah ini belum berpengaruh pada animo pelanggan. Pasalnya, secara kwalitas, ikan kering asal Kupang masok dalam kategori terbaik dibanding daerah lain. Hal ini diakuinya dengan banyaknya pelanggan yang tidak hanya berasal dari Kupang. "Kalau ikan kering dari Kupang, memang sangat berbeda dengan daerah lain.

Karena kita di sini menjual beberapa jenis ikan kering juga dari daerah lain, seperti Kalimantan dan lainnya. Tapi orang masih tetap memilih ikan kering dari kupang, karena tahan lama, segar, dan tidak ada bahan pengawet," ungkap pria yang mengaku asli Sulawesi itu.

Dirincikan Kalla, beberapa ikan yang dijualnya terdiri dari, ikan sardin, papere, parang-parang, tembang, udang dan beberapa jenis lainnya. "Kalau yang paling mahal itu ikan Penjang. Itu kita beli dengan harga Rp 80.000, kemudian kita juak dengan harga Rp 90.000. Trus ada lagi ikan Bonas, kita beli dengan harga Rp 55.000, jual Rp 60.000," sebut Kalla sembari menambahkan, dia menjual dengan ukuran per kilo. (mg9)