Sabtu, 05 Juni 2010

Bantuan Anak Telantar Diduga Ditilep

Selasa, 01 Jun 2010,

Sikka, Timex-Diduga kuat bantuan yang diberikan untuk anak telantar dan cacat pada sejumlah kelurahan di Kabupaten Sikka ditilep kontraktor. Akibatnya, ratusan hewan yang menjadi hak anak telantar dan cacat tidak diberikan.
Akibatnya, rekanan yang menang dalam proyek tersebut diperiksa penyidik Kejari Maumere.

Demikian disampaikan Kadis Nakertrans Kabupaten Sikka, Gregorius Rehi kepada koran ini, Sabtu (29/5) di Maumere. Goris menjelaskan, pengadaan hewan bagi anak telantar dan cacat yang ditangani oleh kontraktor akhirnya menjadi sorotan Dewan. Hal itu karena sebanyak 115 ekor kambing belum dapat diadakan oleh pihak kontraktor. Padahal dana untuk pengadaan sapi 33 ekor dan kambing sebanyak 204 ekor mencapai ratusan juta rupiah.

Yang baru dapat direalisasikan, kata Goris, adalah sapi sebanyak 33 ekor dan kambing 89 ekor. Pengadaan hewan bagi anak cacat dan telantar itu yang akan diberikan kepada sejumlah kelurahan dan desa di Kabupaten Sikka. Namun kontraktor ternyata tidak mampu mengadakan hewan sebanyak itu sehingga dana yang tersisa diduga ditilep kontraktor.


Menurut Goris, kontraktor yang bersangkutan saat ini sedang diperiksa penyidik Kejari Maumere terkait pengadaan hewan bagi anak telantar dan cacat tersebut. "Saya memang tidak tahu kalau Alfons Lama Key (kontraktor) seperti itu. Dia mengaku seorang kontraktor dan mampu mengadakan sejumlah kambing dan sapi seperti yang tertuang dalam dokumen. Namun, dalam pelaksanaannya ternyata tidak tuntas. Sekarang kasus ini sudah ditangani pihak kejaksaan," jelas Goris.


Goris menambahkan, pihak kontraktor dalam pertanggungjawabannya mengakui akan melakukan upaya pengadaan kambing dari Pulau Pemana. Namun faktanya belum terealisasi.


Sementara itu sorotan fraksi di DPRD Sikka soal pengadaan kambing dan sapi bagi anak telantar dan cacat itu menjadi semakin runyam karena dinilai pengadaan tersebut tidak sampai kepada sasaran. Atas sorotan tersebut, pemerintah dalam keterangannya mengakui kalau realisasi dari pengadaan hewan untuk anak telantar dan cacat itu untuk sapi sebanyak 33 ekor dan kambing sebanyak 89 ekor. Sedangkan yang belum terealisasi sebanyak 115 ekor.


"Karena masih sebanyak 115 ekor kambing yang belum teralisasi oleh kontraktor yang masa waktunya telah berakhir maka dilakukan upaya hukum dan saat ini kontraktor sedang ditangani pihak penegak hukum," jelas Bupati Sikka, Sosimus Mitang dalam sidang Dewan. (kr5)