Minggu, 18 Apr 2010
WAINGAPU, Timex- Pernyataan Bupati Sumba Timur, Gidion Mbilijora di sejumlah media massa nasional terbitan Jakarta belum lama ini terkait kasus gagal tanam yang dialami sebagian besar petani di wilayah tersebut berdampak luas.
Sabtu (17/4) kemarin, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) RI, Agung Laksono mengunjungi Sumba Timur. Kunjungan Mensko Kesra Agung Laksono yang didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN), Syamsul Mu’arif dan anggota DPR-RI, Anita Gah, itu, menumpang pesawat khusus berukuran mini dan tiba di Bandara Umbu Mehang Kunda sekitar pukul 12.00 Wita. Kunjungan tersebut dalam rangka menyalurkan bantuan dana pemerintah pusat senilai Rp 200 juta dan beras sebanyak 100 ton.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Kesra juga memberikan bantuan uang senilai Rp 300 juta pada Pemprov NTT dan beras sebanyak 300 ton bagi tiga Bupati di Sumba, Julianus Poteleba (Bupati Sumba Barat), Umbu Sappi Pateduk (Bupati Sumba Tengah) dan Cornelius Kodi Mete (Bupati Sumba Barat Daya). Penyaluran bantuan itu dilakukan Menko Kesra Agung Laksono dihadapan warga desa Hambapraing kecamatan Kanatang, Sabtu kemarin.
Dalam sambutannya usai menyerahkan bantuan itu, Menko Kesra Agung Laksono menegaskan, dari total bantuan uang senilai Rp 500 juta tersebut, sebanyak Rp 300 juta disalurkan ke Pemprov NTT untuk membantu sejumlah kabupaten/kota di NTT selain Sumba Timur yang mengalami gagal tanam akibat curah hujan yang tidak menentu.
Dalam kesempatan itu, Mensko Kesra juga meminta warga Sumba Timur tidak berputus asa dengan kejadian alam yang dialaminya. Seperti Gubernur NTT, Frans Lebu Raya dalam kunjungannya ke Sumba Timur Selasa (13/4) lalu, Menko Kesra
Agung Laksono juga meminta petani dapat menyisiati alam antara lain, membuat perangkap air hujan.
“Dari hasil pengamatan saya tadi dalam perjalanan dari Waingapu, dampaknya dari bergesernya curah hujan yang ada di tahun ini belum terlalu parah dan masih bisa kita tanggulangi,” tegasnya. Dikatakan, pihaknya juga akan memikirkan solusi lain terkait masalah tersebut misalnya bantuan mesin pompa air pada wilayah di NTT termasuk Sumba Timur yang mengalami gagal tanam.
“Mesin pompa air tersebut bisa dimanfaatkan oleh petani yang bermukim di sekitar daerah aliran sungai (DAS). Untuk menyiasati gagal tanam, warga juga harus mencari solusi lain seperti memanfaatkan kekayaan laut yang ada termasuk sektor peternakan,” tandasnya.
Sebelumnya, Bupati Sumba Timur Gidion Mbilijora dalam laporannya di acara yang juga dihadiri seluruh anggota Muspida, para pimpinan Dinas, Badan, Kantor dan Unit-Unit Kerja se-Setda Sumba Timur, itu, pihaknya sudah beberapa kali menyurati Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) RI, Helmi Faisal Zaini terkait masalah gagal tanam yang terjadi dan dialami warga di wilayah tersebut.
“Tapi surat yang kami layangkan tidak pernah sampai di tangan Menteri PDT pak Helmi Faisal Zaini sehingga beberapa waktu lalu saya ditelepon langsung oleh beliau (Helmi Faisal Zaini, red). Mungkin setelah beliau membaca pernyataan saya di sejumlah media massa nasional di Jakarta,” paparnya.
Pihaknya demikian Gidion, juga sudah menyiapkan bantuan beras sebanyak 100 ton. “Itu diluar dari kebijakan kami menanggulangi beras raskin bagi seluruh KK miskin yang ada di Sumba Timur selama satu putaran dengan alokasi dana sebesar Rp 1.189. 510.400 termasuk Rp 100 juta untuk pengadaan 25 unit mesin pompa air,” terangnya. Disaksikan wartawan, rombongan kembali bertolak ke Jakarta sekitar pukul 14.30 Wita. (jun)
WAINGAPU, Timex- Pernyataan Bupati Sumba Timur, Gidion Mbilijora di sejumlah media massa nasional terbitan Jakarta belum lama ini terkait kasus gagal tanam yang dialami sebagian besar petani di wilayah tersebut berdampak luas.
Sabtu (17/4) kemarin, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) RI, Agung Laksono mengunjungi Sumba Timur. Kunjungan Mensko Kesra Agung Laksono yang didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN), Syamsul Mu’arif dan anggota DPR-RI, Anita Gah, itu, menumpang pesawat khusus berukuran mini dan tiba di Bandara Umbu Mehang Kunda sekitar pukul 12.00 Wita. Kunjungan tersebut dalam rangka menyalurkan bantuan dana pemerintah pusat senilai Rp 200 juta dan beras sebanyak 100 ton.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Kesra juga memberikan bantuan uang senilai Rp 300 juta pada Pemprov NTT dan beras sebanyak 300 ton bagi tiga Bupati di Sumba, Julianus Poteleba (Bupati Sumba Barat), Umbu Sappi Pateduk (Bupati Sumba Tengah) dan Cornelius Kodi Mete (Bupati Sumba Barat Daya). Penyaluran bantuan itu dilakukan Menko Kesra Agung Laksono dihadapan warga desa Hambapraing kecamatan Kanatang, Sabtu kemarin.
Dalam sambutannya usai menyerahkan bantuan itu, Menko Kesra Agung Laksono menegaskan, dari total bantuan uang senilai Rp 500 juta tersebut, sebanyak Rp 300 juta disalurkan ke Pemprov NTT untuk membantu sejumlah kabupaten/kota di NTT selain Sumba Timur yang mengalami gagal tanam akibat curah hujan yang tidak menentu.
Dalam kesempatan itu, Mensko Kesra juga meminta warga Sumba Timur tidak berputus asa dengan kejadian alam yang dialaminya. Seperti Gubernur NTT, Frans Lebu Raya dalam kunjungannya ke Sumba Timur Selasa (13/4) lalu, Menko Kesra
Agung Laksono juga meminta petani dapat menyisiati alam antara lain, membuat perangkap air hujan.
“Dari hasil pengamatan saya tadi dalam perjalanan dari Waingapu, dampaknya dari bergesernya curah hujan yang ada di tahun ini belum terlalu parah dan masih bisa kita tanggulangi,” tegasnya. Dikatakan, pihaknya juga akan memikirkan solusi lain terkait masalah tersebut misalnya bantuan mesin pompa air pada wilayah di NTT termasuk Sumba Timur yang mengalami gagal tanam.
“Mesin pompa air tersebut bisa dimanfaatkan oleh petani yang bermukim di sekitar daerah aliran sungai (DAS). Untuk menyiasati gagal tanam, warga juga harus mencari solusi lain seperti memanfaatkan kekayaan laut yang ada termasuk sektor peternakan,” tandasnya.
Sebelumnya, Bupati Sumba Timur Gidion Mbilijora dalam laporannya di acara yang juga dihadiri seluruh anggota Muspida, para pimpinan Dinas, Badan, Kantor dan Unit-Unit Kerja se-Setda Sumba Timur, itu, pihaknya sudah beberapa kali menyurati Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) RI, Helmi Faisal Zaini terkait masalah gagal tanam yang terjadi dan dialami warga di wilayah tersebut.
“Tapi surat yang kami layangkan tidak pernah sampai di tangan Menteri PDT pak Helmi Faisal Zaini sehingga beberapa waktu lalu saya ditelepon langsung oleh beliau (Helmi Faisal Zaini, red). Mungkin setelah beliau membaca pernyataan saya di sejumlah media massa nasional di Jakarta,” paparnya.
Pihaknya demikian Gidion, juga sudah menyiapkan bantuan beras sebanyak 100 ton. “Itu diluar dari kebijakan kami menanggulangi beras raskin bagi seluruh KK miskin yang ada di Sumba Timur selama satu putaran dengan alokasi dana sebesar Rp 1.189. 510.400 termasuk Rp 100 juta untuk pengadaan 25 unit mesin pompa air,” terangnya. Disaksikan wartawan, rombongan kembali bertolak ke Jakarta sekitar pukul 14.30 Wita. (jun)