KUPANG, Timex - Jaringan irigasi bendungan Manubulu di Kecamatan Rote Tengah Kabupaten Rote Ndao yang dikerjakan CV Liberty Kupang patah. Proyek dengan dana APBD NTT 2009 sebesar Rp 900 juta itu jebol. Padahal, baru selesai dikerjakan akhir tahun 2009.
Anggota DPRD NTT, Somy Pandie yang baru kembali melakukan kunjungan ke Rote Ndao kepada wartawan Selasa lalu mengatakan, jaringan di sayap kiri bendungan tersebut jebol.
Dia menduga, jaringan irigasi itu dikerjakan terburu-buru akhir tahun lalu, sehingga mengabaikan kualitas. Pada akhir bulan Oktober 2009, sejumlah anggota DPRD NTT termasuk Somy Pandie juga melakukan kunjungan ke proyek tersebut.
Dalam kunjungan akhir Oktober 2009, dewan menemukan pengerjaan proyek terburu-buru. Somy dari Partai Damai Sejehtera (PDS) dan Nixon Pandie dari Fraksi Partai Golkar ketika itu pesimis, proyek tidak selesai tepat waktu.
Saat proyek itu ditinjau lagi oleh anggota DPRD NTT belum lama ini, menemukan dua bagian jaringan bendungan jebol. Sehingga, air tidak mengalir sampai ke persawahan.
Akibat jaringan irigasi patah di dua tempat, kata Somy, lahan persawahan seluas 1.200 hektar tidak mendapat pasokan air. "Air tidak bisa mengalir sampai di persawahan karena dua patahan pada saluran utama," katanya sambil menunjukan foto patahan jaringan irigasi di telpon selulernya.
Kekuatirannya bahwa pengerjaan jaringan irigasi bendungan Manubulu itu tidak menjamin mutu sudah disampaikan pada kunjungan bulan Oktober 2009 lalu saat dewan menemui para pekerja yang tengah melakukan penggalian.
Ketika itu, Somy Pandie dan Nixon Messakh menyaksikan pembangunan jaringan irigasi sepanjang 900 meter terburu-buru, bahkan papan nama proyek tidak ada. (ays)
Anggota DPRD NTT, Somy Pandie yang baru kembali melakukan kunjungan ke Rote Ndao kepada wartawan Selasa lalu mengatakan, jaringan di sayap kiri bendungan tersebut jebol.
Dia menduga, jaringan irigasi itu dikerjakan terburu-buru akhir tahun lalu, sehingga mengabaikan kualitas. Pada akhir bulan Oktober 2009, sejumlah anggota DPRD NTT termasuk Somy Pandie juga melakukan kunjungan ke proyek tersebut.
Dalam kunjungan akhir Oktober 2009, dewan menemukan pengerjaan proyek terburu-buru. Somy dari Partai Damai Sejehtera (PDS) dan Nixon Pandie dari Fraksi Partai Golkar ketika itu pesimis, proyek tidak selesai tepat waktu.
Saat proyek itu ditinjau lagi oleh anggota DPRD NTT belum lama ini, menemukan dua bagian jaringan bendungan jebol. Sehingga, air tidak mengalir sampai ke persawahan.
Akibat jaringan irigasi patah di dua tempat, kata Somy, lahan persawahan seluas 1.200 hektar tidak mendapat pasokan air. "Air tidak bisa mengalir sampai di persawahan karena dua patahan pada saluran utama," katanya sambil menunjukan foto patahan jaringan irigasi di telpon selulernya.
Kekuatirannya bahwa pengerjaan jaringan irigasi bendungan Manubulu itu tidak menjamin mutu sudah disampaikan pada kunjungan bulan Oktober 2009 lalu saat dewan menemui para pekerja yang tengah melakukan penggalian.
Ketika itu, Somy Pandie dan Nixon Messakh menyaksikan pembangunan jaringan irigasi sepanjang 900 meter terburu-buru, bahkan papan nama proyek tidak ada. (ays)