Senin, 24 Mei 2010

Penderita Kusta Butuh Perhatian

Jumat, 20 Feb 2009
LABUAN BAJO, Timex - Pemerintah khususnya Dinas Kesehatan harus memetakan Kampung Capi Desa Golo Bilas Kecamatan Komodo dan sekitarnya sebagai daerah endemik kusta. Dinas Kesehatan dituntut harus fokus dengan penderitaan masyarakat terutama penderita kusta.
Kedepanya, pemerintah mengupayakan rumah sakit kusta dengan fasilitas laboratorium, vaksinasi dan kendaraan operasional bagi petugas kesehatan. Hal ini ditegaskan anggota DPRD Manggarai Barat (Mabar), Abdul Azis kepada Timor Express. Menurut Azis, dengan kondisi yang dialami warga Kampung Capi dan sekitarnya menuntut Pemkab Mabar untuk menyiapkan fasilitas kesehatan khusus untuk penyakit kusta.

Saat ini katanya, warga terpaksa harus ke rumah sakit Cancar Kabupaten Manggarai untuk mendapatkan pengobatan. "Rata-rata masyarakat Capi tergolong keluarga tidak mampu. Jika selalu ke Cancar, maka akan membebankan masyarakat tersebut. Karenanya, pemerintah harus memberikan perhatian khusus dengan persoalan ini," harapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Mabar, Agustinus Ch Dulla ketika dimintai tanggapannya, kepada Timor Express menegaskan, dirinya mengajak semua pihak untuk bersolider dengan para penderita. Ia menyarankan untuk tidak boleh berkecil hati jika daerah Mabar endemik kusta.

Sebagai penyakit menular, kata Wabub Dulla, harus segera dicegah. Ia meminta kepada masyarakat untuk terus berkonsultasi dengan petugas kesehatan setempat. "Jangan menciptakan ketergantung dengan petugas kesehatan. Sehingga dapat diantisipasi sedini mungkin," ungkapnya.

Sementara itu, perawat kusta, Melania mengatakan, pengobatan terhadap penderita kusta terus diupayakan pihak rumah sakit. Menurut Melania, gejala kusta antara lain, timbul bercak-bercak putih, tidak gatal hingga mati rasa. Masa inkubasinya, 2 hingga 10 tahun. Penularanya melalui kontak fisik secara terus menerus dan pernapasan. Penyebabnya bervariasi seperti kurang gizi, air minum dan sanitasi lingkungan.

Ia menambahkan, meski belum memiliki persediaan obat sendiri, pihaknya terus melakukan pengobatan dan pengawasan terhadap penderita. Obat yang digunakan selama ini berasal dari WHO yang disalurkan melalui Pemerintah Pusat. Dari sekian penderita kata Melania, sudah ada yang sembuh.

Menurut Melania, sebaliknya jika tidak terdeteksi sedini mungkin pederita akan mengalami lumpuh total. Salah satu penderita kusta yang mengalami lumpuh total seperti Baso Puasa saat ini hanya mampu berbaring lesu. Ia pun harus terisolir dari pergaulan sosial. Kondisi ini terjadi menurut Melania, karena lambat terdeteksi. (kr4)