Senin, 24 Mei 2010

Kesadaran Gizi Masih Rendah

Rabu, 04 Mar 2009
KUPANG, Timex- Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, dr. Dominggus Sarambu mempertanyakan kesadaran masyarakat soal gizi. Saat ini ada 11 penderita gizi buruk di Kota Kupang.

"Di musim hujan seperti ini seharusnya pangan cukup tapi kok bisa ada gisi buruk," demikian ujar Dominggus saat di temui koran ini Selasa (3/3) siang kemarin. Seharusnya, kata Sarambu, musim hujan saat ini stok pangan cukup karena lahan dapat ditanami tanaman pangan.

Sarambu mengatakan, ada program makanan tambahan bagi penderita gizi buruk. Namun menurutnya program tersebut tidak akan menyelesaikan persoalan jika tidak ada usaha untuk mandiri dari penderita gizi buruk. Bantuan tersebut diberikan melalui Puskesmas.

Penderita gizi buruk di Kota Kupang saat ini mencapai 11 orang. Tiga orangnya sedang dirawat di Rumah Sakit sedangkan delapan lainnya dirawat di rumah.

Setiap pasien, jelas Sarambu, diberikan bantuan perawatan selama tiga bulan. "Dua minggu diberikan perawatan di rumah sakit, selanjutnya perawatan di rumah," katanya.

Saat ini, kata Sarambu, ada masalah yang harus segera diselesaikan. Yakni, status pasien gizi buruk yang identitas kependudukannya kurang jelas. Pasien itu sebenarnya berasal dari luar Kota Kupang tetapi menginginkan bantuan dari Pemerintah Kota Kupang saat berobat di rumah sakit.

Masalah ini, lanjutnya, harus dilakukan koordinasi dengan pemerintah daerah asal penderita gizi buruk. "Daerah yang bersangkutan harus bertanggung jawab atas orang tersebut," tambah Sarambu.

Diantara pasien gizi buruk, terdapat seorang balita berusai empat tahun. Ia mengatakan, masalah ini akan dibahas lebih lanjut dengan Dinas Kesehatan di Propinsi NTT untuk menangani masalah ini. "Masalah ini harus dibahas lebih lanjut jangan sampai ada penilaian bahwa Pemerintah Kota Kupang menelantarkan pasiennya," kata Dominggus. (mg-9)

Fasilitas SAR Masih Terbatas
* HUT SAR ke-37

KUPANG, Timex-Walaupun mengemban tugas yang cukup berat namun SAR Kupang belum didukung fasilitas yang memadai. Namun SAR tetap menjalankan peran dengan telitih dan telaten.

Kepala Kantor SAR Kupang Hery Sasongko dalam sambutannya saat perayaan HUT SAR ke-37, Senin (2/2) meminta koordinasi dengan instansi lain dalam menjalankan peran SAR. "Perlu adanya peningkatan fasilitas, koordinasi dan potensi karena alat dan sumber daya manusia masih terbatas," kata Hery.

Ia mengharapkan lembaga yang pernah dilatih SAR perlu terlibat saat kejadian yang membutuhkan kehadiran SAR. "Atau setidaknya memberikan informasi dan perlu adanya kerjasama yang baik," katanya. Tema HUT SAR kali ini pun, kata Hery, mangajak semua anggota SAR agar telitih dan telaten dalam bekerja.

"Dengan Peningkatan HUT yang ke-37 kita Sambut Kemandirian Basarnas LPNK melalui peningkatan profesionalisme, fasilitas yang memadai dan prosedur kerja yang dilandasi keterpaduan untuk bertindak cepat, tepat, terampil dan handal," kata Hery mengutip tema HUT SAR.

Sebenarnya HUT SAR yang ke-37, jelas Hery, tepatnya tanggal 28 Febuari lalu namun perayaannya baru dilakukan pada Senin (2/2). "Semakin banyak campur tangan orang-orang untuk bekerja membantu menyelamatkan orang, itu bagus karena kata menolong itu juga sudah sangat baik. Pertolongan pertama itu penting," katanya.

Karena itu, ia menghimbau setiap kejadian agar secepatnya diinformasikan ke SAR. "Misalnya ada kecelakaan di laut dan ada orang yang hilang, jangan setelah dicari tidak ketemu baru kontak ke SAR harus kontak dari awal," kata Hery mengingatkan.

Hery juga mengakui pihaknya masih kekurangan personil bagian operasional di lapangan dan administrasi di kantor. "Normalnya minimal 75 orang sedangkan yang dimiliki SAR saat ini hanyalah 43 orang," katanya. Namun pihaknya sudah berupaya sebaik mungkin.

Mengenai penyelamatan yang dilakukan Tim SAR saat menyelamatkan Yeni Nuraini, 32, warga RT25/RW09 Kelurahan Oesapa yang nekad bunuh diri dari atas tower Telkomsel di Kampung Solor, Senin (2/2), Hery mengatakan tindakan yang dilakukan Tim SAR dilakukan dengan profesional.

"Saat itu Tim SAR belum sempat makan karena berita yang diterima bertepatan dengan jam makan. Akan tetapi karena tugas maka harus dilaksanakan," katanya. (mg-9)