Senin, 24 Mei 2010

42 Penderita Gizi Buruk Dirawat

Selasa, 12 Januari 2010

PK-Demikian dijelaskan Kepala Panti Rawat Gizi Bitefa, dr. Lambert Tokan, melalui staf, Nona Santi Amsikan, ketika dihubungi di Panti Rawat Gizi, Senin (11/1/2010).

"Sepanjang tahun 2009, Panti Rawat Gizi Bitefa cuma beroperasi 7 bulan. Dan, selama 7 bulan itu, cuma 42 penderita gizi buruk yang diselamatkan dan dirawat di panti ini. Sedangkan 5 bulan lainnya, panti rawat gizi tidak beroperasi karena ketiadaan dana operasional," jelas Nona Santi.

Diakuinya, masih banyak penderita gizi buruk yang harus diselamatkan dan dirawat panti setempat, namun ketiadaan dana operasional. Karenanya, sepanjang tahun 2009 hanya sebagian kecil penderita gizi buruk yang diselamatkan.

Di awal Januari 2010 ini, kata Nona Santi, baru satu penderita yang masuk ke Panti Rawat Gizi. Penderita gizi buruk atas nama Maria Fatima Rosary (8 bulan). "Saat masuk ke panti, berat badan cuma 3,8 kilogram," jelas Nona Santi.

Ny. Emerisiana Kolo (39), ibunda dari bayi Maria Fatima Rosary, mengatakan, ia mempunyai 6 orang anak yang masih kecil. "Suami saya cuma seorang nelayan miskin di Pantai Wini, Insana Utara," jelas Ny. Kolo.

Dia mengaku sangat senang karena anak bungsunya yang menderita gizi buruk itu bisa mendapat perawatan medis, makanan bergizi dan susu. "Saya senang karena anak saya semakin sehat saja sejak masuk ke Panti Gizi," jelas Ny. Kolo.

Sebagaimana disaksikan Pos Kupang kemarin siang, di panti cuma ada satu penderita gizi buruk. Sementara stok makanan dan susu serta obat-obatan masih lengkap dan cukup untuk beberapa bulan ke depan. (ade)