BA'A, Timex – Tahun 2009 Pemerintah Kabupaten Rote Ndao telah menjalankan beberapa program penting dalam bidang kesehatan. Namun hingga kini, masih terdapat beberapa persoalan pada bidang kesehatan.
Meski telah menjalankan program pembangunan pada bidang kesehatan seperti pelaksanaan enam program wajib yaitu promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak (KIA), nutrisi masyarakat, pencegahan penyakit menular dan pengobatan dasar, namun masih banyak hal yang menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rote Ndao untuk diselesaikan ke depan.
Dalam jumpa Pers yang digelar Pemerintah Rote Ndao di ruang bupati setempat, Kamis (31/12), Bupati Rote Ndao, Leonard Haning yang didampingi pimpinan SKPD Kabupaten Rote Ndao menegaskan, selain pada enam program wajib, pihaknya telah melakukan pembangunan sarana dan prasana kesehatan yang terdiri dari pembangunan dan rehab gedung puskesmas/pustu.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Rote Ndao juga telah merealisasikan program pengadaan obat alat kesehatan, alat laboratorium dan obat-obatan. Namun tak dapat dipungkiri, hingga kini masih terdapat empat masalah penting yang menjadi perhatian pemerintah yakni masih terdapat kasus kematian ibu melahirkan.
Hingga kini, terjadi 10 kasus kematian ibu melahirkan dari 2.015 kelahiran hidup. Terdapat 1.181 anak bermasalah gizi dengan rincian kasus gizi buruk 123 dan gizi kurang 1.018 anak. Selain itu, Bupati Haning membeberkan tentang pelayanan lewat program Jamkesmas kepada masyarakat miskin yang belum optimal. "Kurang lebih 6.000 belum terlayani," ujar Bupati Haning.
Selain itu, SDM di Kabupaten Rote Ndao khususnya tenaga kesehatan masih sangat minim, baik dari jumlah maupun kualitas. Sebagai contoh pada 84 pustu di Kabupaten Rote Ndao, 20 diantaranya belum memiliki tenaga bidan. Dengan demikian, kualifikasi tenaga kesehatan direncanakan ke depan akan ditingkatkan.
Pemkab Rote Ndao kini telah menyiapkan dana sebesar Rp 1,5 miliar untuk mendampingi program Jamkesmas. "Dana ini diperuntukan untuk pembuatan akta kelahiran dan tranportasi," ujar Bupati Haning. Pemerintah juga telah menyiapkan dana Rp 3 miliar pada tahun anggaran 2010 untuk pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil.
Pemerintah juga telah melakukan rekrutmen tenaga kesehatan untuk tahun 2009 peminat CPNSD di Rote Ndao cukup sedikit. Selain itu, pemerintah juga telah berupaya memberikan beasiswa dan bantuan pendidikan kepada tenaga kesehatan serta intensif yang maksimal kepada tenaga dokter untuk ke depan dapat bekerja secara optimal. Sehingga, dapat mendukung proses pembangunan pada sektor kesehatan. (mg8)
Meski telah menjalankan program pembangunan pada bidang kesehatan seperti pelaksanaan enam program wajib yaitu promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak (KIA), nutrisi masyarakat, pencegahan penyakit menular dan pengobatan dasar, namun masih banyak hal yang menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rote Ndao untuk diselesaikan ke depan.
Dalam jumpa Pers yang digelar Pemerintah Rote Ndao di ruang bupati setempat, Kamis (31/12), Bupati Rote Ndao, Leonard Haning yang didampingi pimpinan SKPD Kabupaten Rote Ndao menegaskan, selain pada enam program wajib, pihaknya telah melakukan pembangunan sarana dan prasana kesehatan yang terdiri dari pembangunan dan rehab gedung puskesmas/pustu.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Rote Ndao juga telah merealisasikan program pengadaan obat alat kesehatan, alat laboratorium dan obat-obatan. Namun tak dapat dipungkiri, hingga kini masih terdapat empat masalah penting yang menjadi perhatian pemerintah yakni masih terdapat kasus kematian ibu melahirkan.
Hingga kini, terjadi 10 kasus kematian ibu melahirkan dari 2.015 kelahiran hidup. Terdapat 1.181 anak bermasalah gizi dengan rincian kasus gizi buruk 123 dan gizi kurang 1.018 anak. Selain itu, Bupati Haning membeberkan tentang pelayanan lewat program Jamkesmas kepada masyarakat miskin yang belum optimal. "Kurang lebih 6.000 belum terlayani," ujar Bupati Haning.
Selain itu, SDM di Kabupaten Rote Ndao khususnya tenaga kesehatan masih sangat minim, baik dari jumlah maupun kualitas. Sebagai contoh pada 84 pustu di Kabupaten Rote Ndao, 20 diantaranya belum memiliki tenaga bidan. Dengan demikian, kualifikasi tenaga kesehatan direncanakan ke depan akan ditingkatkan.
Pemkab Rote Ndao kini telah menyiapkan dana sebesar Rp 1,5 miliar untuk mendampingi program Jamkesmas. "Dana ini diperuntukan untuk pembuatan akta kelahiran dan tranportasi," ujar Bupati Haning. Pemerintah juga telah menyiapkan dana Rp 3 miliar pada tahun anggaran 2010 untuk pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil.
Pemerintah juga telah melakukan rekrutmen tenaga kesehatan untuk tahun 2009 peminat CPNSD di Rote Ndao cukup sedikit. Selain itu, pemerintah juga telah berupaya memberikan beasiswa dan bantuan pendidikan kepada tenaga kesehatan serta intensif yang maksimal kepada tenaga dokter untuk ke depan dapat bekerja secara optimal. Sehingga, dapat mendukung proses pembangunan pada sektor kesehatan. (mg8)