Senin, 05 Juli 2010

Banjir Bandang di Belu

SENIN, 05 JUL 2010
Benenain Hanyutkan Puluhan Rumah





BENCANA : Sungai Benenain meluap merendam rumah di Desa Lasaen, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Belu, Sabtu (3/7) kemarin.







ATAMBUA,Timex--Hujan deras di beberapa wilayah di Kabupaten Belu dalam sepekan terakhir kembali makan korban. Ratusan rumah milik warga dan puluhan rumah lainnya hanyut diterjang banjir dari sungai Benenain yang meluap. Bukan hanya itu, banjir yang terjadi sejak Sabtu (3/7) ini merusak lahan pertanian (sawah+kebun Red). Bencana banjir terparah dialami warga Kecamatan Kobalima. 

"Bencana banjir yang paling parah dialami masyarakat di Kecamatan Kobalima, khususnya di desa Rainawe dusun Molas Oan, dan desa Alas Selatan di dusun Metamauk. Di sana puluhan rumah warga hanyut dibawa banjir. Tanaman pertanian seperti padi, jagung, kacang hijau, pisau, ubi kayu dong,.. juga hanyut," kata Wakil Bupati Belu, Taolin Ludovikus kepada Timor Express, Minggu (4/7) kemarin.

Taolin Ludovikus menambahkan Pemerintah Kabupaten Belu telah menurunkan tim ke lapangan untuk mendata korban kerusakan akibat banjir yang terjadi itu. "Pemkab sudah turunkan tim untuk melakukan pendataan lebih lanjut di Malaka Barat," tambahnya. 

untuk penanganan darurat jelas Taolin, Pemkab Belu sudah menurunkan bantuan di Kecamatan Kobalima yang lebih parah bencananya. "Bantuan berupa beras, piring, sendok, dan obat-obatan seperti kaporit sudah diberikan kepada warga di Kobalima, karena banjir di sana lebih parah kondisinya dari beberapa kawasan yang juga terjadi banjir," jelasnya.

Sementara itu, akibat meluapnya sungai Benenain ratusan rumah warga di Kecamatan Malaka Barat pun dilaporkan terendam banjir. Areal persawahan milik warga juga rusak parah. Camat Malaka Barat, Eduardus Klau menyebutkan tujuh desa di kecamatan yang ibukotanya Besikama terendam banjir.

Enam desa yang tertimpa musibah banjir sebut Camat Malaka Barat yakni desa Umatoos, Fafoe, Sikun, Motaian, Rabasa Haraen, Oamane. Di desa-desa tersebut, jelasnya semua rumah warga terendam banjir dengan ketinggian hingga mencapai dua setengah meter. "Areal persawahan milik warga pun, katanya, rusak karena banjir," ujarnya.

"Rumah warga di enam desa tersebut umumnya terendam banjir serta sawah milik warga pun rusak berat. Tim dari kabupaten maupun DPRD Belu sudah melakukan pendataan," katanya.
Terpisah, Kepala Desa Umatoos, Andreas Nahak mengatakan, areal persawahan milik warga di sana saat ini dalam keadaan rusak parah karena banjir. 

Ia menambahkan, meski ketinggian air mencapai setengah meter namun tanaman pertanian milik warga seperti padi dan jagung semuanya dalam kondisi rusak parah juga. Dari desa Asumanu, Kecamatan Raihat dilaporkan, banjir yang terjadi tidak sampai masuk ke rumah warga namun, belasan hektare sawah serta saluran irigasi Maubasa dan bronjong pun ikut dihanyutkan banjir. (onq)