Senin, 28 Juni 2010

Minyak Tanah di Atambua Rp 6.000/Liter

SABTU, 26 JUNI 2010


ATAMBUA, Pos Kupang.Com -- Harga minyak tanah di tingkat pengecer di Atambua, ibukota Kabupaten Belu, naik tajam menjadi Rp 6.000/liter. Kenaikan ini mencapai 100 persen dari HET (harga eceran tertinggi) yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp 3.000/liter.

Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Setda Belu, Alfons Manek yang dikonfirmasi di Atambua,  Jumat (25/6/2010), membenarkan melambungnya harga minyak tanah di tingkat pengecer itu.

Alfons mengatakan, selama beberapa pekan ini dia banyak menerima keluhan dari masyarakat tentang kenaikan harga minyak tanah tersebut. 

"Saya mendapatkan laporan dari warga seperti itu. Harga minyak tanah melambung. Saya belum tahu penyebabnya, apakah karena terjadi penimbunan ataukah masalah cuaca. Memang soal harga minyak tanah ini simpang siur, ada yang bilang Rp 6.000/liter, tapi ada yang bilang Rp 5.000/liter. Tapi ini semua sudah melanggar aturan. Kita sudah turunkan tim untuk pantau ke semua pangkalan dan agen," kata Manek.

Tentang kemungkinan dilakukan penimbunan untuk dijual ke perbatasan Timor Leste, Manek belum mau memastikan. Pasalnya, untuk membuktikannya pelaku harus tertangkap tangan. 

Meski begitu, katanya, pemerintah akan berupaya mencaritahu penyebab kenaikan harga yang dikeluhkan masyarakat tersebut.

Ditanya tentang kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) dalam beberapa hari ini, Alfons mengaku sudah menanyakan kepada pemilik stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan dijawab tidak ada kelangkaan. Kendala yang terjadi hanya karena keterlambatan pasokan mobil tangki ke SPBU.

"Saat ini bensin normal. Memang angin dan gelombang belakangan ini jadi salah satu penyebab terlambatnya pasokan BBM. Tapi semuanya sudah normal dan tidak ada antrean," tandasnya. (yon)