Kamis, 24 Juni 2010

Lumpur di Pantai Beringin Mulai Tutupi Jalan

Sabtu, 19 Juni 2010
 
KUPANG, POS KUPANG.Com -- Semburan lumpur dingin di Desa Pantai Beringin, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, mulai meluber hingga menutupi badan poros jalan utama ke wilayah tersebut.

Informasi yang diperoleh dari Camat Sulamu Ren Dano yang membawahi Desa Pantai Beringin, di Kupang, Jumat (18/6/2010) menyebutkan, semburan lumpur dingin itu sudah berlangsung lama pada beberapa titik.

Semburan lumpur dingin terjadi di bukit Sonu,  RT 06 RW 3 Desa Pantai Beringin, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang. Semburan terjadi setiap 15 - 30 menit dengan ketinggian 10- 25 centimeter. Diameter lubang semburan pun semakin besar.

Fenomena alam ini sudah berlangsung lama. Namun baru sebulan lalu, dari lubang semburan tidak lagi keluar air asin, berganti dengan lumpur yang mirip cairan semen.

Salah satu titik semburan, terjadi di dekat poros jalan utama ke wilayah itu meluber dan mulai menutupi badan jalan.

Padahal, jalan utama ke wilayah itu menghubungkan wilayah Kecamatan Fatuleu Barat, Amfoang Utara dan Amfoang Selatan, sekaligus urat nadi kehidupan ekonomi masyarakat dari dan ke Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Warga yang melintasi poros jalan tersebut, kata dia, harus hati-hati melintas, karena lumpur dingin itu licin dan bisa memicu kecelakaan lalu lintas.   

Camat Sulamu dalam surat kepada Bupati Kabupaten Kupang Ayub Titu Eki menyebutkan, semburan lumpur dingin itu sudah berlangsung lama. Meskipun semburan tergolong kecil, namun lumpur dingin yang menyembur terus menerus menutup badan jalan dan membahayakan pengguna jalan.

Dia minta bantuan kepada pemerintah Kabupaten Kupang mengirim sebuah tim survei untuk meneliti lumpur dingin yang menyembur di Desa Pantai Beringin dan kemungkinan menutup lubang semburan agar tidak semakin meluber ke badan jalan.

Pemkab, kata dia, bisa membangun parit di pinggir jalan agar lumpur mengalir mengikuti parit, bukan meluber ke badan jalan dan  membahayakan pengendara kendaraan bermotor.

Pihaknya bersama masyarakat di Desa Beringin, katanya, sudah berinisiatif menggali parit darurat guna mengalirkan lumpur ke arah lahan yang biasa dimanfaatkan sebagai padang penggembalaan.

Namun, menurut dia, sebaiknya parit dibangun secara permanen.

Penggalian parit darurat itu, kata dia, bisa mengalirkan sebagian lumpur dingin sehingga tidak menggunung dan menutupi badan jalan. Sejauh ini, lalu lintas dari dan ke wilayah itu lancar, hanya ketika melintas di dekat areal semburan lumpur, pengendaraan kendaraan bermotor harus hati-hati, agar tidak terpeleset. (ant)