Selasa, 15 Juni 2010

Kue Jagung Renggut Dua Nyawa

Rabu, 16 Juni 2010
 
MAUMERE, POS KUPANG. com  -- Keracunan kue jagung pulut merenggut dua nyawa warga Gusung Karang, Desa Kojagete, Pulau Kojadoi,  Kecamatan  Alok Timur, Sikka, Senin dan Selasa (15/6/2010). Dua korban adalah kakak beradik, Syahrul (17) dan Irma (7). Keduanya tewas setelah makan kue jagung bikinan ibu mereka, Suryani (32). Suryani dan dua anaknya yang lain kini dalam kondisi kritis dan dirawat di RSUD TC Hillers-Maumere.

Suryani  dan keempat anaknya mengalami keracunan usai makan kue jagung, Senin (14/6/2010) pagi. Setelah pusing dan muntah-muntah, putri bungsu Suryani, Irma (7) tewas  Senin  pukul 19.30 Wita. Sehari kemudian putra sulungnya, Syahrul (17) meregang nyawa di UGD RSUD TC Hillers Maumere, Selasa  (15/6/2010) pukul 14.20 Wita. Suryani dan dua anaknya yang lain, Syaiful (10) dan Salma (15) kini masih menjalani perawatan intensif di RSUD TC Hillers Maumere.

Tragedi keluarga Suryani dan empat anaknya sungguh mengguncang perasaan warga Gusung Karang. Seluruh warga ketakutan. Mereka teringat kembali kasus keracunan makanan delapan tahun silam yang menewaskan sepuluh orang.

Ketika tersiar kabar Syahrul meninggal dunia di RSU TC Hillers Maumere, Selasa siang, warga Gusung Karang menangis. Seluruh kampung itu  diselimuti suasana duka. Kepala Satuan  Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Sikka, AKP Samuel Sumihar Simbolon, S.H yang memimpin penyidikan  di lokasi kejadian melukiskan suasana duka di desa tersebut.

"Hampir semua orang sekampung menangis. Mereka  membayangkan sesuatu yang sangat jelek," kata Samuel yang menghubungi Pos Kupang dari Kojagete, Selasa (15/6/2010).

Kasat  Serse memimpin tim  berangkat ke Kojagete  menyelidiki  kematian Irma. Ketika  tim  tiba di Talibura, empat korban  lainnya dirujuk ke RSUD TC Hillers Maumere

Hardin, kakak kandung Suryani menuturkan, Senin  (14/6/2010) pagi,  Suryani menumbuk jagung  pulut  hasil  kebunnya  dijadikan tepung. Tepung jagung  itu  dibuat kue jagung yang selama  ini  biasa disajikan buat anak-anak dan suaminya.  Tepung jagung dijadikan adonan lalu dimasukkan ke dalam air mendidih.

Setelah matang, kata Hardin, kue jagung diolesi  kelapa parut dan gula pasir lalu dimakan Suryani dan keempat anaknya. Usai makan, lanjut Hardin, Suryani berangkat ke kebun. Suami Suryani, Syamsul sejak beberapa hari  lalu berada di Mbay,  Ibukota Kabupaten Nagekeo untuk melakukan dakwah.

Sekitar pukul 09.00 Wita, Suryani kembali dari kebun. Ibu empat anak ini mengalami pusing kepala. Dia  mendapati  putrinya Irma (7) pusing dan muntah. Selanjutnya Irma diberi berbagai obat seadanya di kampung. Namun, kondisinya semakin parah.  Murid  kelas I SD Inpres Kojagete itu meninggal Senin malam di Gusung Karang.

"Kemungkinan racunnya sangat berat, korban muntah banyak sekali sampai akhirnya meninggal," kata  Hardin kepada FloresStar di sela-sela menjaga adik dan keponakannya di ruang Unit Gawat Darurat  (UGD) RSUD TC Hillers, Maumere, Selasa (15/6/2010).

Hardin menambahkan, pada Senin malam kondisi Suryani dan  tiga anaknya Syahrul (17), Salma (15),  dan Syaiful (10) mendadak buruk. Mereka pusing dan muntah. Semakin malam, kondisi bertambah parah. Hari Selasa  pagi,  mereka bertolak dari kampung dengan perahu motor  menuju Talibura. Selanjutnya dari Talibura ke RSUD TC Hillres dengan mobil ambulance.

Hardin  heran, adik kandung dan empat anaknya mengalami keracunan kue jagung. Jenis makanan tradisonal ini telah dikonsumsi sejak nenek moyang dahulu. "Ini makanan tradisional kami. Jagung pulut hasil dari kebun kami sendiri. Pengolahanya juga  tidak berubah-ubah sejak dulu. Saya tidak tahu sumber racunnya dari mana?" kata Hardin.

Kesimpulan sementara tewasnya kakak beradik,  Syahrul  (17), dan Irma (7) karena keracunan makanan. Namun, dokter RSUD TC Hillers Maumere belum  bisa memastikan  apakah racun itu berasal dari kue jagung buatan sendiri atau bahan-bahan campuran lainnya. "Perlu penelitian laboratorium,  specimen sisa makan dan muntah korban  harus diambil," kata dr. Wiwin dari RSUD Maumere, Selasa (15/6/2010). (ius)