Minggu, 27 Juni 2010

Dua Kelompok Pemuda Berdamai

Rabu, 23 Juni 2010
KUPANG, POS KUPANG.Com -- Kelompok pemuda Dusun III Desa Baumata Barat, Kabupaten Kupang dan kelompok pemuda RW 3 Kelurahan Penfui, Kota Kupang, mengakiri pertikaian dengan membuat pernyataan damai. Acara perdamaian berlangsung di kampus STIKES Maranatha Kupang, Senin (21/6/2010).

Dua kelompok pemuda menandatangani pernyataan damai. Dari pemuda Dusun III Desa Baumata Barat diwakili Ketua Yayasan STIKES Maranatha, Semuel Selan. Sementara kelompok pemuda Penfui diwakili ketua kelompoknya. Bertindak sebagai saksi, Lurah Penfui, Yuven Beribe dan Kepala Desa Baumata Barat, Yosias Aluman. Ikut menyaksikan, aparat kepolisian dan TNI Kecamatan Maulafa, tokoh masyarakat dan tokoh agama dari Kampung Nasipanaf, Kelurahan Penfui dan Desa Baumata Barat.

Yuven Beribe mengatakan, peristiwa pertikaian hendaknya dijadikan bahan refleksi bagi semua pihak. "Dengan peristiwa ini kita secara langsung didewasakan dan secara pribadi kita diuji untuk berjiwa besar menyelesaikan persoalan ini," kata Beribe.  Menurutnya, penandatangan surat pernyataan damai bukan hanya seremoni belaka tetapi harus disikapi secara positif untuk membangun relasi dan simpati yang lebih tinggi dalam membina hubungan antar sesama.

"Mari kita bangun relasi dan komunikasi serta suasana kondusif. Bangun rasa simpati dan empati yang lebih tinggi untuk  mendapatkan kedamaian bersama. Adanya rasa damai artinya ada rasa tanggungjawab moril untuk saling melindungi," katanya.

Sementara, Semuel Selan mengatakan, setelah penandatangan pernyataan damai, kedepannya diharapkan dua kelompok pemuda menjalin hubungan lebih mesrah.

"Pemuda harus melihat peristiwa ini bukan hanya sekedar tandatangan konsep belaka tetapi perlu adanya kesadaran dan pemahaman dari isi hati yang tulus agar tidak terulang lagi peristiwa yang sama," kata Selan.

Kepala Desa Baumata Barat, Yosias Aluman mengatakan para pemuda harus bisa menunjukkan sikap yang baik terhadap semua orang. Jangan melihat orang lain sebagai musuh tetapi  harus melihat orang lain sebagai saudara. "Bersikaplah yang baik terjadap semua orang dan sebaliknya," katanya.

Tokoh masyarakat Kampung Nasipanaf, Siprianus Radho Toly mengatakan, pemuda perlu membangun kebanggaan kolektif dengan semua orang dengan berbuat hal-hal yang positif. "Berilah respon yang positif kepada semua orang. Dengan adanta respon positif akan  tercipta rasa kedamaian dan kebersamaan. Jadikan peristiwa ini sebagai moment reflektif bagi kita semua," ujar Toly mengingatkan. (den)