Minggu, 20 Juni 2010

Air PDAM Ende Tercemar E Coli

Jumat, 11 Juni 2010
 
ENDE, POS KUPANG.Com -- Air yang disalurkan  Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)  Ende tidak layak dikonsumsi manusia karena tercemar bakteri E Coli. Bakteri E Coli adalah kuman yang  terdapat di dalam usus manusia atau binatang yang biasanya keluar lewat kotoran atau tinja.

Demikian hasil pemeriksaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Kabupaten Ende terhadap sampel air PDAM di sejumlah wilayah seperti pada jaringan perpipaan Woloare dan jaringan perpipaan Melati.

Kepada FloresStar di Ende, Kamis (10/6/2010), Kepala UPTD Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Ende, Petrus H Djata menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap sampel air PDAM Ende disimpulkan bahwa secara fisik dan kimia air PDAM Ende tidak ada masalah. Namun, secara bakterilogis ditemukan bakteri E Coli sehingga tidak memenuhi syarat kesehatan.

Menurut hasil analisa, kata Petrus, ada penyimpangan bakterilogis pada sampel-sampel tersebut yakni kontaminasi mikroorganisme melalui penyusupan air kotor pada bagian patahan pipa. Untuk itu direkomendasikan agar meningkatkan pemeliharaan jaringan perpipaan dari kebocoran. Selain itu meningkatkan kualitas air melalui desinfeksi air dengan dosis yang tepat.

Petrus Djata mengatakan, menurut hasil pemeriksaan tersebut dapat disimpulkan bahwa air PDAM Ende tidak layak untuk dikosumsi manusia. Dia mengacu pada syarat kualitas air minum berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes)  No. 907 yang diubah dengan Permenkes No. 492 tahun 2010. Dalam Permenkes tersebut dikatakan, air yang layak diminum tidak mengandung E Coli atau 0 bakteri. Tapi khusus untuk jaringan perpipaan angka minimal 10. Yang terjadi dengan air PDAM Ende skornya melebihi angka tersebut.

Petrus Djata menjelaskan, hasil pemeriksaan terhadap delapan sampel air PDAM masing-masing mendapatkan angka 27, 8,8, 21, 240, 21, 96, 240 dan 96.  Melihat angka-angka tersebut dapat dikatakan air PDAM Ende tidak  layak dikonsumsi  manusia.

"Angka minimalnya adalah 10 namun yang terjadi melebihi angka tersebut. Hanya sampel nomor  2 yang angkanya di bawah 10 yakni 8,8 sedangkan yang lainnya jauh melebihi angka minimal," kata Petrus Djata. Menurut Petrus Djata,  masuknya kuman E Coli mungkin disebabkan pengolahan air oleh manajemen PDAM Ende tidak baik.

Dirut PDAM Ende, Drs.  Ayub Waka yang hendak dikonfirmasi terkait kualitas air PDAM Ende belum berhasil ditemui karena sedang di Kupang dalam rangka urusan dinas selama dua hari. Saat dihubungi pertelepon,  Ayub mengatakan belum bisa menanggapi karena sedang berada di luar daerah.

Secara terpisah, dosen Teknik Universitas Flores (Unflor) Ende, Irinius Kota, ST, M.Eng, mengatakan adanya bakteri E Coli dalam air PDAM Ende mencemaskan. Air minum seharusnya bersih dari segala kuman penyakit.

Menurut dia, secara teknis hal itu terjadi karena teknik pengolahan air  PDAM Ende tidak sesuai standar yang dipatok. "Bagian teknik di PDAM Ende harus memperbaiki sistem pengolahan sehingga air yang dihasilkan benar-benar berkualitas dan layak dikonsumsi manusia," kata Irinius. (rom)