| Sabtu, 05 Jun 2010 |
| KEFA, Timex - Realisai pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten TTU menjelang akhir semester I tahun anggaran 2010 ternyata belum menunjukan angka yang menggembirakan. Dari hasil rapat evaluasi realisasi PAD yang digelar Bupati TTU, Gabriel Manek bersama para kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) se-Kabupaten TTU akhir pekan lalu, tercatat realisasi PAD Kabupaten TTU hingga 25 Mei mencapai 14,715 Persen. Angka realisasi PAD TTU tahun anggaran 2010 terbesar dibeberapa dinas seperti Dinas Perumahan Tata Ruang dan Kebersihan TTU 102,92 persen atau sebesar Rp 46.314.419 dari target sebesar Rp 45 juta. Peringkat kedua ditempati Bagian Ekonomi Setda TTU dengan perolehan 68.91 persen atau Rp 62.950.000 dari target sebesar Rp 91.350.000, diikuti Dinas Perindakop TTU 59.90 persen atau Rp 14.975.000 dari target Rp 25 juta. Persentase realisasi PAD terendah terjadi di kantor BKP3 TTU sebesar 3,85 persen atau Rp 885.930 dari target sebesar Rp 23 juta dan kantor Bagian Keuangan Setda TTU sebesar 8,62 persen atau Rp 2.211.038.716 dari target sebesar Rp 25.642.841.940.650. Terhadap masih minimnya realiasi PAD Kabupaten TTU tahun APBD 2010, Bupati Gabriel Manek meminta para pejabat khususnya pimpinan SKPD agar lebih serius dan bekerja keras mengejar angka ketertinggalan realiasi PAD sesuai target penerimaan yang sudah ditetapkan RAPBD TTU. Menurut Gabriel, target penerimaan PAD seluruh SKPD yang ditetapkan dalam APBD TTU tahun 2010 merupakan salah satu bentuk program kerja yang disusun dan dilaksanakan masing-masing SKPD. Karena itu adalah merupakan sesuatu yang tidak rasional jika realiasi penerimaan PAD tahun anggaran 2010 memasuki pertengahan tahun anggaran 2010 masih belum mencapai 50 persen. "Saya minta para pimpinan SKPD yang ada supaya jangan terlalu santai berjuang dan hindari kesibukan yang tidak ada kaitan dengan urusan tupoksi masing-masing SKPD apalagi yang berbau politik," tegas Gabriel. Target realiasi PAD masing-masing SKPD yang sudah ditetapkan dalam APBD tahun anggaran 2010 jelas Gabriel merupakan hutang masing-masing pimpinan SKPD untuk berjuang maksimal memenuhi paling lambat akhir tahun anggaran 2010 mendatang. "Jangan main-main. Janji itu adalah hutang yang harus kita penuhi. Jadi jangan berjuang asal-asalan, tunjukan rasa tanggungjawab moril terhadap kemajuan pembangunan di daerah itu. Jangan sudah dipercaya untuk jadi pejabat lalu sia-siakan kesempatan yang ada," ujarnya. Sementara, sejumlah pimpinan SKPD seperti Plt Kadis Pertanian dan Perkebunan TTU, Josef Kefi dan Kadis Peternakan, Asa Petrus berjanji akan memenuhi target realiasi PAD di instansinya sebelum memasuki tahun anggaran 2011. Menurut mereka, realisasi PAD di instansi mereka belum menunjukan kemajuan mengingat adanya sejumlah kendala serius seperti masalah iklim yang dialami masyarakat sumber penerimaan PAD tahun ini. (ogi) |